Sesuai dengan artikel diatas, banjir rob yang terjadi di semarang, jawa tengah tidak hanya terjadi sekali. pemerintah kota semarang mengaharapkan 5 proyek yang dapat mengurangi resiko banjir diatas.
"Sebanyak dua dari lima proyek itu adalah pembangunan Tol Semarang - Demak dan Harbour Tol Semarang - Kendal. Kedua jalan tol tersebut akan berfungsi sebagai tanggul laut. Selain itu akan ada pembangunan tanggul laut di sepanjang pesisir Tambak Lorok, Kota Semarang yang diproyeksikan akan selesai 2023. Proyek lain adalah peninggian elevasi Jalan Arteri Yos Sudarso untuk melindungi wilayah pusat kota dan penanganan tanggul yang ada dalam wilayah Pelabuhan Nasional Tanjung Emas"
Setelah ditelurusi banjir dan genangan di kota Semarang terjadi akibat topografi daerah yang memang daerah dataran yang mengalami land subsidence (penurunan tanah). selain itu sisi bagian selatan kota merupakan daerah pegunungan yang begitu dekat. hal ini menjadikan masyarakat resiko bencana. seringnya terjadi banjir terdapat dua hal. 1) kiriman air dari hulu, 2) air rob dari laut.
selain itu pemerintah seharusnya juga menyiapkan kemungkinan banjir kiriman dari hulu. resiko ini juga cukup tinggi hal ini bisa di wujudkan dengan pembangunan dam pengendali banjir, normalisasi sungai, dan tanggul banjir.
___________________________________________________________________________________
Pustaka:
Budinetro, H. S., Rahayu, S., Praja, T. A., Junarsa, D., & Taufiq, A. (2012). STRATEGI PENGENDALIAN BANJIR KOTA SEMARANG
___________________________________________________________________________________
UAS Masyarakat resiko
Puja Agung Dewantoro
19413241040
B/2019