Rabu, 30 Maret 2016

MAKALAH HARMONISASI DALAM KEBERAGAMAN MASYARAKAT INDONESIA

HARMONISASI DALAM KEBERAGAMAN MASYARAKAT INDONESIA


   I.            Pendahuluan
Keberagaman atau kebhinnekaan merupakan sebuah hal yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan bangsa Indonesia yang meliputi kebhinnekaan suku bangsa, bahasa, adat istiadat dan sebagainya. Kebhinnekaan yang terjadi di Indonesia merupakan sebuah potensi sekaligus tantangan. Dikatakan sebagai sebuah potensi, karena hal tersebut akan membuat bangsa kita menjadi bangsa yang besar dan memiliki kekayaan yang melimpah, baik kekayaan alam maupun kekayaan budaya yang dapat menarik minat wisatawan asing untuk mengunjungi Indonesia. Kebhinekaan bangsa Indonesia juga merupakan sebuah tantangan bahkan ancaman, karena dengan adanya kebhinekaan mudah membuat penduduk Indonesia berbeda pendapat dan lepas kendali, mudah tumbuhnya perasaan kedaerahan yang amat sempit yang sewaktu waktu dapat menjadi ledakan yang akan mengancam integrasi nasional atau persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh karena itu, segenp warga negara mesti mewaspadai ancaman tersebut.  
Dikutip dari: paket halaman 104
II.            Pembahasan Materi
A.     Permasalahan Keberagaman Masyarakat Indonesia
Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang beraneka ragam karena terdiri atas berbagai suku bangsa, adat istiadat, bahasa daerah, serta agama yang berbeda-beda. Keberagaman masyarakat kita merupakan kekayaan bangsa Indonesia. Keberagaman ini juga menjadi daya tarik bangsa lain untuk datang ke Indonesia. Keberagaman ini semakin menarik dengan letak geografis dan keindahan alam Indonesia. Keberagaman ini merupakan anugerah Tuhan yang maha kuasa, yang patut dihargai. Oleh karena itu, kita wajib selalu bersyukur atas anugerah ini, dengan selalu beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Keberagaman masyarakat memiliki potensi yang menimbulkan berbagai masalah dalam masyarakat. Salah satu karakteristik keberagaman adalah adanya perbedaan.

1.      Bentuk Konflik Pada Masyarakat Indonesia
Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih, salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihat lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Konflik dalam masyarakat dapat dikelompokan berdasarkan tingkatannya, yaitu konflik idiologi dan konflik politik. Konflik ideologi terjadi karena perbedaan ideologi dalam masyarakat. Contoh konflik ideologi adalah peristiwa G 30 S/PKI yang merupakan penolakan bangsa Indonesia terhadap ideologi komunis. Konflik politik merupakan pertentangan yang disebabkan perbedaan kepentingan dalam memperoleh kekuasaan atau merumuskan kebijakan pemerintah. Contoh nyata konflik politik antara lain bentrokan akibat proses pemilihan umum, bentrokan menolak kebijakan pemerintah atau menuntut sesuatu.
Berdasarkan jenisnya, berikut uraian konflik berdasarkan jenisnya :
a.                   Konflik antarsuku , yaitu pertentangan antara suku yang satu dengan suku yang lain. Contohnya, konflik pada masyarakat suku pedalaman. Konflik tersebut perlu mendapat perhatian serius dari semua kalangan karena jika tidak, dapat mengakibatkan terjadinya tinak kekerasan.
b.                   Konflik antaragama ,yaitu pertentangan antara kelompok yang memiliki keyakinan atau agama yang berbeda.
c.                   Konflik antarras ,yaitu pertentangan antara ras yang satu dengan ras yang lain.
d.                   Konflik antargolongan ,yaitu pertentangan antara kelompok atau golongan dalam masyarakat. Contohnya, golongan buruh yang menuntut perbaikan upah kepada pemerintah maupun perusahaan.
Dikutip dari: paket halaman 105-106 dan lks halaman 118

2.                  Penyebab Konflik dalam Masyarakat
Konflik dalam masyarakat bukan merupakan proses yang terjadi secara tiba – tiba. Gejala yang menunjukkan adanya konflik sosial dalam masyarakat antara lain sebagai berikut.
a.Tidak adanya persamaan pandangan antarkelompok , seperti perbedaan tujuan , cara melakukan sesuatu ,dan sebagainya.
b. Norma – norma sosial tidak berfungsi dengan baik , sebagai alat mencapai tujuan
c.Adanya pertentangan norma – norma dalam masyarakat sehingga menimbulkan kebingunan bagi masyarakat.
d.Sanksi terhadap pelanggar atas norma tidak tegas atau lemah.
e.Tindakan anggota masyarakat sudah tidak lagi sesuai dengan norma yang berlaku
f. Terjadi proses disosiatif , yaitu proses yang mengarah pada persaingan tidak sehat ,tindakan kontroversional dan pertentangan.

     Beberapa gejala dalam masyarakat yang memiliki potensi menjadi penyebab konflik sosial antara lain sebagai berikut .
a.                   Gejala menguatnya etnosentrisme kelompok . Etnosentrisme berasal dari kata etnos yang berarti suku sedangkan sentrisme berarti titik pusat. Dengan demikian, etnosentrisme memiliki arti perasaan kelompok dimana kelompok merasa dirinya paling baik, paling benar, paling hebat sehingga mengukur kelompok lain dengan nila dan norma kelompoknya sendiri. Sikap etnosentrisme tidak hanya terdapat dalam kelompok suku, namun juga terdapat dalam kelompok lain seperti kelompok pelajar,partai politik,pendukung tim sepakbola dan sebagainya.
b.                   Stereotip terhadap suatu kelompok.
Yaitu anggapan yang dimiliki terhadap suatu kelompok yang bersifat tidak baik.Stereotip ini dapat terjadi terhadap kelompok agama,suku,ras,maupun golongan,sepertigeng sepeda motor,kelompok remaja tertentu,organisasi kemasyarakatan,dan sebagainya.Stereotip mengakibatkan sikap prasangka terhadap suatu kelompok sesuai dengan anggapan negatif tersebut.
c.                   Hubungan antarpenganut agama yang kurang harmonis.
Berpegang teguh pada ajaran agama masing-masing adalah keharusan,namun kita tidak boleh memaksakan suatu keyakinan kepada orang lain.Keberagaman agama dapat menimbulkan perbedaan dalam mengatasi suatu persoalan dalam masyarakat.
d.                   Hubungan antara penduduk asli dan penduduk pendatang yang kurang harmonis.
Hal tersebut dapat menimbulkan berbagai masalah dalam masyarakat yang beragam.Ketidakharmonisan dapat terjadi dengan diawali rasa ketidakadilan dalam bidang ekonomi,politik,ketersinggungan,keterbatasan ekonomi,dan sebagainya.
Beberapa penyebab konflik dalam masyarakat antara lain :
1.                   Perbedaan Antarindividu
Perbedaan antarindividu contohnya perbedaan pendapat,tujuan,
keinginan,dan pendirian.Perbedaan individu ini dapat menjadi sumber terjadinya konflik dalam masyarakat.
2.                   Benturan Antarkepentingan
Benturan antarkepentingan diantaranya kepentingan ekonomi,politik,
maupun ideologi. Keterbatasan sumber daya,perebutan tempat usaha,persaingan pekerjaan merupakan contoh faktor ekonomi yang sreing kali menimbulkan konflik dalam masyarakat.
3.                  Peruahan sosial yang terjadi secara cepat dan mendadak dapat pula menimbulkan ketidaksiapan masyarakat menerima perubahan.
4.                  Perbedaan kebudayaan yang mengakibatkan perasaan kelompoknya (in group) dan bukan kelompoknya  (out group). Perbedaan kebudayaan sering kali diikuti oleh sikap etnosentrisme.
Dikutip dari: paket halaman 108-109

3.                  Akibat yang Ditimbulkan oleh Terjadinya Konflik
Konflik dalam masyarakat memiliki akibat positif dan negatif, baik secara perseorangan maupun kelompok. Salah satu akibat positif konflik adalah bertambah kuatnya rasa solidaritas kelompok. Namun, konflik juga memiliki akibat negatif yang meliputi
a.      Perpecahan dalam masyarakat
Perpecahan merupakan akibat nyata dari konflik yang terjadi dalam masyarakat. Kerukunan masyarakat akan terganggu akibat konflik yang terjadi. Anggota yang sebelumnya saling bertetangga berubah menjadi tidak saling tegur sapa, saling membenci, saling berprasangka, dan sebagainya. Apabila konflik terjadi di sekolah, hubungan dengan teman putus, suasana belajar tidak nyaman dan tidak tertib.
b.      Kerugian harta benda dan korban manusia
Kehancuran harta benda yang meliputi kerusakan fasilitas umum, rumah pribadi, taman yang rusak adalah akibat dari konflik dalam masyarakat. Selain itu, konflik juga mengakibatkan korban jiwa.
c.       Kehancuran nilai-nilai dan norma sosial yang ada
Nilai-nilai dan norma sosial dapat hancur akibat konflik dalam masyarakat, seperti nilai kasih sayang, kekeluargaan, saling menolong, persaudaraan terganti oleh rasa dendam, curiga, tidak percaya kelompok lain. Aturan-aturan sosial juga dapat berubah seperti larangan bertemu dengan kelompok lain, larangan melakukan kerja sama dengan kelompok lain, dan sebagainya.
d.      Perubahan kepribadian
Kepribadian seseorang dapat berubah akibat konflik, misalnya anak-anak korban konflik akan menjadi pemurung, takut melihat orang lain, dendam. Orang yang terlibat konflik dapat menjadi beringas, pemarah, dan agresif.
Dikutip dari: paket halaman 112-114

B.      Upaya Menyelesaikan Masalah yang Muncul dalam Keberagaman Masyarakat.
Setiap masalah yang berpotensi menimbulkan konflik dalam masyarakat yang beragam harus segera diselesaikan sehingga tidak membawa akibat yang merugikan masyarakat. Upaya mengatasi masalah ini dapat dilakukan dengan cara:
a.      Cara preventif, artinya upaya dilakukan untuk mencegah terjadinya masalah atau sebelum masalah terjadi, seperti:
a)      Mengembangkan sikap toleransi
b)      Kerjasama
c)      Menumbuhkan sikap nasionalisme
b.      Cara represif, adalah upaya mengatasi masalah pada saat atau setelah terjadi masalah, seperti:
a)      Penangkapan
b)      Pembubaran paksa
c.       Cara kuratif, merupakan upaya tindak lanjut atau penanggulangan akibat masalah yang tetrjadi, seperti:
a)      Pendampingan bagi korban kerusuhan
b)      Perdamaian
c)      Kerjasama
Dikutip dari: paket halaman 115 dan lks halaman 125

III.            Penutup
Kesimpulan yang dapat kami ambil bahwa bangsa Indonesia memiliki keberagaman masyarakat yang disebabkan oleh suku,budaya,agama dan keyakinan,ras dan golongan.Keberagaman dalam masyarakat Indonesia dapat menimbulkan berbagai masalah dalam masyarakat apabila tidak dicegah dan diatasi dengan baik.
Masalah yang diakibatkan oleh keberagaman masyarakat antara lain konflik atau pertentangan antarsuku,konflik antaragama,konflik antarras,dan konflik antargolongan.

Konflik tersebut disebabkan oleh faktor yang saling mendukung.Penyebab lain yaitu sikap etnosentrisme terhadap kelompok sendiri,sikap stereotip pada kelompok lain,hubungan antarpemeluk agama yang kurang harmonis,dan hubungan penduduk asli dan penduduk baru yang kurang harmonis.
Konflik dalam masyarakat dapat berakibat negatif.Diantaranya terjadi perpecahan atau disintegrasi masyarakat,kehancuran nilai-nilai dan norma sosial yang ada,kerugian harta benda dan korban manusia,dan perubahan kepribadian.
Upaya untuk mengatasi masalah akibat keberagaman masyarakat Indonesia dapat dilakukan secara prefentif,represif,maupun kuratif.
            Dikutip dari: paket halaman 118-119
IV.            Lampiran-Lampiran
Pertanyaan :
1.      Penyebab konflik dalam masyarakat salah satunya adalah terjadi proses disosiatif.Apa contoh terjadinya proses disosiatif ? (108 paket) {Anggita}
2.      Ketidakharmonisan dapat terjadi dengan diawali rasa ketidakadilan salah satunya dalam keterbatasan komunikasi.Apa yang dimaksud dengan ketidakadilan dalam keterbatasan komunikasi ?Berikan contohnya!(109 paket)  {Anggita}
3.      Bagaimana cara menyelesaikan masalah pertentangan pelajar selain memindahkan sekolah ?(110 paket)  {Anggita}
4.      Cara untuk mengatasi dampak dari masalah yang terjadi salah satunya dengan pendampingan bagi korban kerusuhan.Bagaimana cara tersebut dilakukan ?(115 paket)  {Anggita}
5.      Jika kita merupakan warga pendatang suatu daerah, sudah sepantasnya kita menyesuaikan diri dan mempelajari kebudayaan daerah tersebut agar tidak menimbulkan konflik? Bagaimana jika kebudayaan tersebut tidak sesuai dengan kebudayaan asal daerah kita?(116 paket)  {Anggita}
6.      Upaya mengatasi konflik antara lain dengan asimilasi. Apa yanng dimaksud dengan asimilasi?(119 paket)  {Anggita}
7.      Upaya mengatasi masalah dapat dilakukan dengan cara preventif, seperti mengembangkan sikap toleransi, kerja sama, dan latihan bersama. Latihan bersama dalam kegiatan apa yang dimaksud pada kalimat tersebut?(paket halaman 115)  {Anggita}
8.      Konflik antargolongan yaitu pertentangan antara kelompok atau golongan dalam masyarakat. Apa contoh konflik antargolongan tersebut dan bagaimana cara mengatasinya?(106 paket)  {Dita}
9.      Mengapa pertentangan sekelompok pemudi dalam memperebutkan penumpang termasuk konflik antarsuku? Padahal pada halaman 106 bahwa pekerjaan merupakan konflik antargolongan. (107 paket)  {Dita}
10.  Salah satu akibat yang ditimbulkan dari konflik yaitu perubahan kepribadian misalnya pribadi pemurung. Apa upaya yang dapat dilakukan supaya hal tersebut tidak terjadi?(114 paket)  {Dita}
11.  Chauvinisme adalah semangat nasionalisme yang berlebihan sehingga menganggap rendah bangsa lain. Mengapa bisa terjadi semangat nasionalisme yang berlebihan sehingga memuncukan sikap chauvinisme?(119 lks)  {Dita}
12.  Orang yang sangat dipengaruhi oleh perasaan dan emosinya menjadi tidak rasional (irasional) saat berinteraksi dengan orang lain. Apa yang dimaksud dengan irasional?(119 lks)  {Destyan}
13.  Konflik antara kelas atas dan kelas bawah dapat berupa konflik kolektif dan individual. Apa yang dimaksud konflik kolektif (120 lks) {Destyan}
14.  Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi dalam lembaga-lembaga yang bersifat nonkomplementer. Apa yang dimaksud dengan kata nonkomplementer? (121 lks) {Agung}
15.  Kurang mengembangkan konsensus di antara para anggota masyarakat tentang nilai-nilai sosial yang bersifat dasar. Apa yang dimaksud kata konsensus? (121 lks) {Agung}
16.  Konflik yang terjadi dalam masyarakat merupakan gejala sosial yang ada dalam masyarakat. Apa yang dimaksud gejala sosial? (112 Paket) {Zeinata}
17.  Orang yang terlibat konflik dapat menjadi beringas ,pemarah ,dan agresif. Apa yang dimaksud beringas dan agresif ? (112 Paket) {Zeinata}
18.  Stereotip yaitu anggapan yang dimiliki terhadap suatu kelompok yang bersifat tidak baik. Stereotip mengakibatkan sikap prasangka terhadap suatu kelompok sesuai dengan anggapan negatif tersebut. Bagaimna cara menghilangkan anggapan negatif dan prasangka buruk dalam suatu kelompok tersebut? (109 lks) {Zeinata}
19.  Etnosentrisme dapat menghadap hubungan antar suku ,proses asimilasi dan integrasi bangsa. Jelaskan yang dimaksud proses asimilasi! (119 lks) {Zeinata}
20.  Dewasa ini, banyak berkembangnya masyarakat madani dan adanya Undang-Undang hak asasi manusia di Indonesia. Pemahaman dan sensivitas anggota masyarakat  terhadap hak asasi manusia dan penegakan hukum semakin meningkat . Apa yang dimaksud masyarakat madani dan sensivitas? (119 lks) {Zeinata}
21.  Salah satu program pembangunan nasional adalah membina kebudayaan nasional harus sesuai norma-norma nasional .Selain itu, ditujukan untuk mencegah tumbuhnya nilai-nilai sosial budaya yang bersifat foedal. Jelaskan yang dimaksud dengan “Nilai sosial budaya yang bersifat foedal”! (128 lks) {Zeinata}
22.  Salah satu peran masyarakat dalam menjaga keberagaman dan keselarasan budaya ialah menyelesain semua konflik dengan cara akomodatif melalui mediasi ,kompromi dan ajudikasi. Apa yang dimaksud akomodatif dan jelaskan cara menyelesaikan konflik dengan cara ajudikasi! (128 lks) {Zeinata}
23.  Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif. Apa yang dimaksud dengan komprehensif? (117 lks) {Wilia}
24.  Stereotip merupakan pandangan-pandangan subjektif dari suatu etnik.Sebutkan Contoh pandangan subjektif! (119 lks) {Wilia}
25.  Konflik merupakan salah satu esensi dari kehidupan apa yang dimaksud dengan esensi? (118 lks) {Wilia}
26.  Pemahaman dan sensivitas anggota masyarakat terhadap hak asasi manusia dan penegakan hukum semakin meningkat. Apa yang dimaksud dengan sensivitas ? (119 lks) {Wilia}



Share: