HARMONISASI DALAM KEBERAGAMAN
MASYARAKAT INDONESIA
I.
Pendahuluan
Keberagaman atau kebhinnekaan merupakan sebuah hal yang tidak
dapat dihindari dalam kehidupan bangsa Indonesia yang meliputi kebhinnekaan
suku bangsa, bahasa, adat istiadat dan sebagainya. Kebhinnekaan yang terjadi di
Indonesia merupakan sebuah potensi sekaligus tantangan. Dikatakan sebagai
sebuah potensi, karena hal tersebut akan membuat bangsa kita menjadi bangsa
yang besar dan memiliki kekayaan yang melimpah, baik kekayaan alam maupun
kekayaan budaya yang dapat menarik minat wisatawan asing untuk mengunjungi
Indonesia. Kebhinekaan bangsa Indonesia juga merupakan sebuah tantangan bahkan
ancaman, karena dengan adanya kebhinekaan mudah membuat penduduk Indonesia
berbeda pendapat dan lepas kendali, mudah tumbuhnya perasaan kedaerahan yang
amat sempit yang sewaktu waktu dapat menjadi ledakan yang akan mengancam
integrasi nasional atau persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh karena itu, segenp
warga negara mesti mewaspadai ancaman tersebut.
Dikutip dari: paket halaman 104
II.
Pembahasan
Materi
A.
Permasalahan Keberagaman Masyarakat
Indonesia
Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang beraneka ragam karena
terdiri atas berbagai suku bangsa, adat istiadat, bahasa daerah, serta agama
yang berbeda-beda. Keberagaman masyarakat kita merupakan kekayaan bangsa
Indonesia. Keberagaman ini juga menjadi daya tarik bangsa lain untuk datang ke
Indonesia. Keberagaman ini semakin menarik dengan letak geografis dan keindahan
alam Indonesia. Keberagaman ini merupakan anugerah Tuhan yang maha kuasa, yang
patut dihargai. Oleh karena itu, kita wajib selalu bersyukur atas anugerah ini,
dengan selalu beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Keberagaman
masyarakat memiliki potensi yang menimbulkan berbagai masalah dalam masyarakat.
Salah satu karakteristik keberagaman adalah adanya perbedaan.
1.
Bentuk Konflik Pada Masyarakat
Indonesia
Konflik berasal dari kata kerja Latin
configere yang berarti memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai
suatu proses sosial antara dua orang atau lebih, salah satu pihak berusaha
menyingkirkan pihat lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Konflik dalam masyarakat dapat dikelompokan berdasarkan tingkatannya, yaitu
konflik idiologi dan konflik politik. Konflik ideologi terjadi karena perbedaan
ideologi dalam masyarakat. Contoh konflik ideologi adalah peristiwa G 30 S/PKI
yang merupakan penolakan bangsa Indonesia terhadap ideologi komunis. Konflik
politik merupakan pertentangan yang disebabkan perbedaan kepentingan dalam
memperoleh kekuasaan atau merumuskan kebijakan pemerintah. Contoh nyata konflik
politik antara lain bentrokan akibat proses pemilihan umum, bentrokan menolak
kebijakan pemerintah atau menuntut sesuatu.
Berdasarkan
jenisnya, berikut uraian konflik berdasarkan jenisnya :
a.
Konflik
antarsuku , yaitu pertentangan antara suku yang satu dengan suku yang lain. Contohnya,
konflik pada masyarakat suku pedalaman. Konflik tersebut perlu mendapat
perhatian serius dari semua kalangan karena jika tidak, dapat mengakibatkan
terjadinya tinak kekerasan.
b.
Konflik
antaragama ,yaitu pertentangan antara kelompok yang memiliki keyakinan atau
agama yang berbeda.
c.
Konflik
antarras ,yaitu pertentangan antara ras yang satu dengan ras yang lain.
d.
Konflik
antargolongan ,yaitu pertentangan antara kelompok atau golongan dalam
masyarakat. Contohnya, golongan buruh yang menuntut perbaikan upah kepada
pemerintah maupun perusahaan.
Dikutip dari: paket halaman 105-106 dan lks halaman 118
2.
Penyebab Konflik dalam Masyarakat
Konflik
dalam masyarakat bukan merupakan proses yang terjadi secara tiba – tiba. Gejala
yang menunjukkan adanya konflik sosial dalam masyarakat antara lain sebagai
berikut.
a.Tidak
adanya persamaan pandangan antarkelompok , seperti perbedaan tujuan , cara
melakukan sesuatu ,dan sebagainya.
b. Norma –
norma sosial tidak berfungsi dengan baik , sebagai alat mencapai tujuan
c.Adanya
pertentangan norma – norma dalam masyarakat sehingga menimbulkan kebingunan
bagi masyarakat.
d.Sanksi terhadap
pelanggar atas norma tidak tegas atau lemah.
e.Tindakan
anggota masyarakat sudah tidak lagi sesuai dengan norma yang berlaku
f. Terjadi
proses disosiatif , yaitu proses yang mengarah pada persaingan tidak sehat
,tindakan kontroversional dan pertentangan.
Beberapa gejala dalam masyarakat yang
memiliki potensi menjadi penyebab konflik sosial antara lain sebagai berikut .
a.
Gejala menguatnya etnosentrisme kelompok
. Etnosentrisme berasal dari kata etnos yang berarti suku sedangkan sentrisme berarti titik pusat. Dengan
demikian, etnosentrisme memiliki arti perasaan kelompok dimana kelompok merasa
dirinya paling baik, paling benar, paling hebat sehingga mengukur kelompok lain
dengan nila dan norma kelompoknya sendiri. Sikap etnosentrisme tidak hanya terdapat
dalam kelompok suku, namun juga terdapat dalam kelompok lain seperti kelompok
pelajar,partai politik,pendukung tim sepakbola dan sebagainya.
b.
Stereotip terhadap suatu kelompok.
Yaitu
anggapan yang dimiliki terhadap suatu kelompok yang bersifat tidak baik.Stereotip
ini dapat terjadi terhadap kelompok agama,suku,ras,maupun golongan,sepertigeng
sepeda motor,kelompok remaja tertentu,organisasi kemasyarakatan,dan
sebagainya.Stereotip mengakibatkan sikap prasangka terhadap suatu kelompok
sesuai dengan anggapan negatif tersebut.
c.
Hubungan
antarpenganut agama yang kurang harmonis.
Berpegang
teguh pada ajaran agama masing-masing adalah keharusan,namun kita tidak boleh
memaksakan suatu keyakinan kepada orang lain.Keberagaman agama dapat
menimbulkan perbedaan dalam mengatasi suatu persoalan dalam masyarakat.
d.
Hubungan
antara penduduk asli dan penduduk pendatang yang kurang harmonis.
Hal
tersebut dapat menimbulkan berbagai masalah dalam masyarakat yang
beragam.Ketidakharmonisan dapat terjadi dengan diawali rasa ketidakadilan dalam
bidang ekonomi,politik,ketersinggungan,keterbatasan ekonomi,dan sebagainya.
Beberapa penyebab konflik dalam masyarakat antara lain :
1.
Perbedaan
Antarindividu
Perbedaan
antarindividu contohnya perbedaan pendapat,tujuan,
keinginan,dan
pendirian.Perbedaan individu ini dapat menjadi sumber terjadinya konflik dalam
masyarakat.
2.
Benturan
Antarkepentingan
Benturan
antarkepentingan diantaranya kepentingan ekonomi,politik,
maupun
ideologi. Keterbatasan sumber daya,perebutan tempat usaha,persaingan pekerjaan
merupakan contoh faktor ekonomi yang sreing kali menimbulkan konflik dalam
masyarakat.
3.
Peruahan
sosial yang terjadi secara cepat dan mendadak dapat pula menimbulkan
ketidaksiapan masyarakat menerima perubahan.
4.
Perbedaan
kebudayaan yang mengakibatkan perasaan kelompoknya (in group) dan bukan
kelompoknya (out group). Perbedaan
kebudayaan sering kali diikuti oleh sikap etnosentrisme.
Dikutip dari: paket halaman 108-109
3.
Akibat yang Ditimbulkan oleh
Terjadinya Konflik
Konflik dalam masyarakat memiliki
akibat positif dan negatif, baik secara perseorangan maupun kelompok. Salah
satu akibat positif konflik adalah bertambah kuatnya rasa solidaritas kelompok.
Namun, konflik juga memiliki akibat negatif yang meliputi
a. Perpecahan dalam masyarakat
Perpecahan merupakan akibat nyata dari konflik yang terjadi dalam
masyarakat. Kerukunan masyarakat akan terganggu akibat konflik yang terjadi.
Anggota yang sebelumnya saling bertetangga berubah menjadi tidak saling tegur
sapa, saling membenci, saling berprasangka, dan sebagainya. Apabila konflik
terjadi di sekolah, hubungan dengan teman putus, suasana belajar tidak nyaman
dan tidak tertib.
b. Kerugian harta benda dan korban
manusia
Kehancuran harta benda yang meliputi kerusakan fasilitas umum, rumah
pribadi, taman yang rusak adalah akibat dari konflik dalam masyarakat. Selain
itu, konflik juga mengakibatkan korban jiwa.
c. Kehancuran nilai-nilai dan norma
sosial yang ada
Nilai-nilai dan norma sosial dapat hancur akibat konflik dalam
masyarakat, seperti nilai kasih sayang, kekeluargaan, saling menolong,
persaudaraan terganti oleh rasa dendam, curiga, tidak percaya kelompok lain.
Aturan-aturan sosial juga dapat berubah seperti larangan bertemu dengan
kelompok lain, larangan melakukan kerja sama dengan kelompok lain, dan sebagainya.
d. Perubahan kepribadian
Kepribadian seseorang dapat berubah akibat konflik, misalnya anak-anak
korban konflik akan menjadi pemurung, takut melihat orang lain, dendam. Orang
yang terlibat konflik dapat menjadi beringas, pemarah, dan agresif.
Dikutip dari: paket halaman 112-114
B.
Upaya Menyelesaikan Masalah yang
Muncul dalam Keberagaman Masyarakat.
Setiap
masalah yang berpotensi menimbulkan konflik dalam masyarakat yang beragam harus
segera diselesaikan sehingga tidak membawa akibat yang merugikan masyarakat.
Upaya mengatasi masalah ini dapat dilakukan dengan cara:
a. Cara preventif, artinya upaya
dilakukan untuk mencegah terjadinya masalah atau sebelum masalah terjadi,
seperti:
a) Mengembangkan sikap toleransi
b) Kerjasama
c) Menumbuhkan sikap nasionalisme
b. Cara represif, adalah upaya mengatasi
masalah pada saat atau setelah terjadi masalah, seperti:
a) Penangkapan
b) Pembubaran paksa
c. Cara kuratif, merupakan upaya tindak
lanjut atau penanggulangan akibat masalah yang tetrjadi, seperti:
a) Pendampingan bagi korban kerusuhan
b) Perdamaian
c) Kerjasama
Dikutip dari: paket
halaman 115 dan lks halaman 125
III.
Penutup
Kesimpulan
yang dapat kami ambil bahwa bangsa Indonesia memiliki keberagaman masyarakat
yang disebabkan oleh suku,budaya,agama dan keyakinan,ras dan
golongan.Keberagaman dalam masyarakat Indonesia dapat menimbulkan berbagai
masalah dalam masyarakat apabila tidak dicegah dan diatasi dengan baik.
Masalah
yang diakibatkan oleh keberagaman masyarakat antara lain konflik atau
pertentangan antarsuku,konflik antaragama,konflik antarras,dan konflik
antargolongan.
Konflik tersebut
disebabkan oleh faktor yang saling mendukung.Penyebab lain yaitu sikap etnosentrisme
terhadap kelompok sendiri,sikap stereotip pada kelompok lain,hubungan
antarpemeluk agama yang kurang harmonis,dan hubungan penduduk asli dan penduduk
baru yang kurang harmonis.
Konflik
dalam masyarakat dapat berakibat negatif.Diantaranya terjadi perpecahan atau
disintegrasi masyarakat,kehancuran nilai-nilai dan norma sosial yang
ada,kerugian harta benda dan korban manusia,dan perubahan kepribadian.
Upaya untuk
mengatasi masalah akibat keberagaman masyarakat Indonesia dapat dilakukan
secara prefentif,represif,maupun kuratif.
Dikutip dari: paket halaman 118-119
IV.
Lampiran-Lampiran
Pertanyaan :
1. Penyebab
konflik dalam masyarakat salah satunya adalah terjadi proses disosiatif.Apa
contoh terjadinya proses disosiatif ? (108 paket) {Anggita}
2. Ketidakharmonisan
dapat terjadi dengan diawali rasa ketidakadilan salah satunya dalam
keterbatasan komunikasi.Apa yang dimaksud dengan ketidakadilan dalam keterbatasan
komunikasi ?Berikan contohnya!(109 paket)
{Anggita}
3. Bagaimana
cara menyelesaikan masalah pertentangan pelajar selain memindahkan sekolah
?(110 paket) {Anggita}
4. Cara untuk
mengatasi dampak dari masalah yang terjadi salah satunya dengan pendampingan
bagi korban kerusuhan.Bagaimana cara tersebut dilakukan ?(115 paket) {Anggita}
5. Jika kita
merupakan warga pendatang suatu daerah, sudah sepantasnya kita menyesuaikan
diri dan mempelajari kebudayaan daerah tersebut agar tidak menimbulkan konflik?
Bagaimana jika kebudayaan tersebut tidak sesuai dengan kebudayaan asal daerah
kita?(116 paket) {Anggita}
6. Upaya
mengatasi konflik antara lain dengan asimilasi. Apa yanng dimaksud dengan
asimilasi?(119 paket) {Anggita}
7. Upaya
mengatasi masalah dapat dilakukan dengan cara preventif, seperti mengembangkan
sikap toleransi, kerja sama, dan latihan bersama. Latihan bersama dalam
kegiatan apa yang dimaksud pada kalimat tersebut?(paket halaman 115) {Anggita}
8. Konflik
antargolongan yaitu pertentangan antara kelompok atau golongan dalam
masyarakat. Apa contoh konflik antargolongan tersebut dan bagaimana cara
mengatasinya?(106 paket) {Dita}
9. Mengapa
pertentangan sekelompok pemudi dalam memperebutkan penumpang termasuk konflik
antarsuku? Padahal pada halaman 106 bahwa pekerjaan merupakan konflik
antargolongan. (107 paket) {Dita}
10. Salah satu
akibat yang ditimbulkan dari konflik yaitu perubahan kepribadian misalnya
pribadi pemurung. Apa upaya yang dapat dilakukan supaya hal tersebut tidak
terjadi?(114 paket) {Dita}
11. Chauvinisme
adalah semangat nasionalisme yang berlebihan sehingga menganggap rendah bangsa
lain. Mengapa bisa terjadi semangat nasionalisme yang berlebihan sehingga
memuncukan sikap chauvinisme?(119 lks)
{Dita}
12. Orang yang
sangat dipengaruhi oleh perasaan dan emosinya menjadi tidak rasional
(irasional) saat berinteraksi dengan orang lain. Apa yang dimaksud dengan
irasional?(119 lks) {Destyan}
13. Konflik antara kelas atas dan kelas bawah dapat berupa
konflik kolektif dan individual. Apa yang dimaksud konflik kolektif (120 lks)
{Destyan}
14. Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi dalam
lembaga-lembaga yang bersifat nonkomplementer. Apa yang dimaksud dengan kata
nonkomplementer? (121 lks) {Agung}
15. Kurang mengembangkan konsensus di antara para anggota masyarakat
tentang nilai-nilai sosial yang bersifat dasar. Apa yang dimaksud kata
konsensus? (121 lks) {Agung}
16. Konflik yang terjadi dalam masyarakat
merupakan gejala sosial yang ada dalam masyarakat. Apa yang dimaksud gejala
sosial? (112 Paket) {Zeinata}
17. Orang yang terlibat konflik dapat
menjadi beringas ,pemarah ,dan agresif. Apa yang dimaksud beringas dan agresif
? (112 Paket) {Zeinata}
18. Stereotip yaitu anggapan yang
dimiliki terhadap suatu kelompok yang bersifat tidak baik. Stereotip
mengakibatkan sikap prasangka terhadap suatu kelompok sesuai dengan anggapan
negatif tersebut. Bagaimna cara menghilangkan anggapan negatif dan prasangka
buruk dalam suatu kelompok tersebut? (109 lks) {Zeinata}
19. Etnosentrisme dapat menghadap
hubungan antar suku ,proses asimilasi dan integrasi bangsa. Jelaskan yang
dimaksud proses asimilasi! (119 lks) {Zeinata}
20. Dewasa ini, banyak berkembangnya masyarakat
madani dan adanya Undang-Undang hak asasi manusia di Indonesia. Pemahaman
dan sensivitas anggota masyarakat
terhadap hak asasi manusia dan penegakan hukum semakin meningkat . Apa
yang dimaksud masyarakat madani dan sensivitas? (119 lks)
{Zeinata}
21. Salah satu program pembangunan
nasional adalah membina kebudayaan nasional harus sesuai norma-norma nasional
.Selain itu, ditujukan untuk mencegah tumbuhnya nilai-nilai sosial budaya yang
bersifat foedal. Jelaskan yang dimaksud dengan “Nilai sosial budaya yang
bersifat foedal”! (128 lks) {Zeinata}
22. Salah satu peran masyarakat dalam
menjaga keberagaman dan keselarasan budaya ialah menyelesain semua konflik
dengan cara akomodatif melalui mediasi ,kompromi dan ajudikasi. Apa yang
dimaksud akomodatif dan jelaskan cara menyelesaikan konflik dengan cara
ajudikasi! (128 lks) {Zeinata}
23.
Ideologi
dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif. Apa yang dimaksud dengan
komprehensif? (117 lks) {Wilia}
24.
Stereotip
merupakan pandangan-pandangan subjektif dari suatu etnik.Sebutkan Contoh
pandangan subjektif! (119 lks) {Wilia}
25.
Konflik
merupakan salah satu esensi dari kehidupan apa yang dimaksud dengan esensi?
(118 lks) {Wilia}
26.
Pemahaman
dan sensivitas anggota masyarakat terhadap hak asasi manusia dan penegakan
hukum semakin meningkat. Apa yang dimaksud dengan sensivitas ? (119 lks)
{Wilia}